Perjuangan dan Tips Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD)
Assalamualaikum. Lama sekali sudah tidak menulis di sini. Rasa-rasanya perjuangan menuju Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) sering dianggap sebagai gerbang terakhir yang menentukan bagi para calon dokter di Indonesia memang penuh tekanan yang tinggi, materi yang sangat luas, dan tingkat kelulusan yang kompetitif menjadikan persiapan UKMPPD sebagai sebuah perjuangan tersendiri. Tentu banyak mahasiswa memilih mengikuti bimbingan belajar (les) untuk membantu mereka terstruktur, namun tidak sedikit pula yang memilih atau terpaksa menempuh jalur mandiri karena berbagai alasan, mulai dari gaya belajar hingga keterbatasan biaya.
Termasuk saya, yang memilih tidak terikat di bimbingan belajar. Namun, mengikuti banyak pembelajaran dari beragam bimbingan alias patungan xixixi!
Lulus UKMPPD tanpa les bukanlah hal yang mustahil, tetapi jelas membutuhkan perjuangan ekstra, disiplin diri yang ketat, dan strategi belajar yang cerdas. Kunci utamanya terletak pada memahami cara belaajr juga kemampuan menyusun dan menjalankan jadwal belajar yang efektif.
Kenali cara belajar terlebih dulu, kenapa saya bilang kenali?
Saya pribadi jika belajar itu sendirian, jika tidak mengerti baru bertanya ke yang lebih paham atau senior. Jadinya pembelajaran kelompok saya rasa kurang cocok di saya, karena mendistraksi saya berlebihan sehingga saya sangat nyaman belajar di kamar pribadi dan seorang diri.
Pasti, terdapat tantangan belajar madiri tanpa les
Belajar tanpa panduan terstruktur dari lembaga les memiliki tantangannya sendiri:
- Disiplin Diri: Tidak ada pihak eksternal yang mendorong atau mengingatkan. Motivasi harus datang sepenuhnya dari dalam diri.
- Struktur Materi: Harus mampu memilah dan memprioritaskan materi yang sangat banyak berdasarkan blueprint atau kisi-kisi UKMPPD.
- Sumber Belajar: Perlu usaha ekstra mencari dan memvalidasi sumber belajar yang relevan dan berkualitas (buku teks, jurnal, guideline, soal-soal tahun sebelumnya).
- Evaluasi Mandiri: Sulit mendapatkan feedback objektif mengenai kemajuan belajar dan area mana yang masih lemah tanpa adanya try out terstandar atau diskusi dengan mentor.
- Kejenuhan dan Stres: Proses belajar yang panjang dan intensif rentan menimbulkan kejenuhan dan stres jika tidak dikelola dengan baik.
Jadwal belajar adalah fondasi utama bagi pejuang UKMPPD mandiri. Jadwal ini berfungsi sebagai kompas yang mengarahkan proses belajar agar tetap fokus dan terukur. Berikut langkah-langkah menyusunnya:
- Pahami Medan Perang: Pelajari blueprint UKMPPD terbaru secara mendalam. Identifikasi topik-topik utama, bobot masing-masing materi, dan jenis soal yang sering keluar (MCQ dan OSCE).
- Inventarisasi Waktu: Hitung mundur dari tanggal perkiraan UKMPPD. Tentukan berapa total jam belajar efektif yang realistis bisa dialokasikan setiap hari atau minggu, setelah dikurangi waktu untuk istirahat, makan, ibadah, dan aktivitas penting lainnya.
- Bagi Materi Secara Proporsional: Alokasikan waktu belajar untuk setiap blok materi (misal: Interna, Bedah, Obsgyn, Anak, dll.) sesuai dengan bobotnya dalam blueprint dan tingkat kesulitan pribadi. Jangan lupakan alokasi waktu khusus untuk OSCE.
- Buat Target Harian/Mingguan: Pecah target besar menjadi target-target kecil yang lebih mudah dicapai. Misalnya, "Hari ini menyelesaikan topik X Kardiovaskular" atau "Minggu ini merangkum 3 topik utama Pediatri dan latihan 50 soal."
- Integrasikan Latihan Soal: Jadwalkan sesi khusus untuk mengerjakan soal-soal latihan (MCQ) secara rutin. Ini penting untuk membiasakan diri dengan format soal dan menguji pemahaman. Jadwalkan juga simulasi OSCE jika memungkinkan (misalnya dengan teman).
- Sertakan Waktu Review: Alokasikan waktu setiap akhir pekan atau periode tertentu untuk mereview materi yang sudah dipelajari dan mengulang topik yang masih dirasa kurang.
- Fleksibilitas dan Istirahat: Jadwal tidak harus kaku. Berikan ruang untuk fleksibilitas jika ada hal tak terduga. Yang terpenting, jadwalkan waktu istirahat yang cukup, tidur berkualitas, olahraga ringan, dan rekreasi singkat untuk mencegah burnout. Kesehatan fisik dan mental adalah kunci utama.
Strategi Pendukung Belajar Mandiri
Selain jadwal, beberapa strategi ini sangat membantu:
- Kelompok Belajar Kecil: Bentuk kelompok belajar dengan teman seperjuangan yang memiliki komitmen sama. Diskusi kasus, saling mengajar, dan berbagi sumber bisa sangat efektif. Ini saya rasa efektif juga sih, jadi tidak merasa sendirian saat sedang mengejar impian lulus oneshooottttt!!
- Manfaatkan Sumber Daya Gratis/Terjangkau: Maksimalkan penggunaan perpustakaan, jurnal online yang dilanggan kampus, guideline nasional/internasional, video pembelajaran di platform seperti YouTube, dan bank soal dari senior atau sumber terpercaya lainnya. Saat saya UKMPPD, saya dapat link google drive dari senior nah ini sangat membantu saya sih.
- Teknik Belajar Aktif: Gunakan metode active recall (mengingat tanpa melihat catatan), spaced repetition(pengulangan berjeda), membuat mind map, atau menjelaskan materi kepada orang lain (meskipun hanya ke tembok). Saya juga sering mengerjakan soal-soal try out yang gratis juga berbayar
- Simulasi Kondisi Ujian: Cobalah mengerjakan paket soal dalam batas waktu yang ditentukan, seolah-olah sedang ujian sungguhan. Untuk OSCE, berlatihlah dengan teman menggunakan checklist yang ada.
Penutup: Perjuangan yang Membuahkan Hasil
Mempersiapkan UKMPPD tanpa les adalah sebuah maraton yang menguji ketahanan fisik, mental, dan intelektual. Perjuangan ini menuntut disiplin baja dalam menjalankan jadwal belajar yang telah disusun. Namun, dengan strategi yang tepat, kerja keras, doa, dan manajemen stres yang baik, kelulusan UKMPPD bukanlah sebuah kemustahilan. Keberhasilan yang diraih melalui perjuangan mandiri ini seringkali memberikan kepuasan dan rasa percaya diri yang luar biasa. Ingatlah, kunci kompetensi ada pada pemahaman dan latihan, bukan semata pada media belajarnya. Selamat berjuang, calon sejawat!
Salam pejuang UKMPPD Februari 2025
Lulus oneshoootttt!
Alhamdulillah