#KaburAjaDulu Apakah Bijak?
Halo semua!
Tampaknya sedang ramai dengan tagar #kaburajadulu yang meramaikan lini masa sosial media ya. Menurutku itu sebagai respons terhadap kekecewaan terhadap pemerintah dan kebijakan yang dirasa kurang berpihak pada rakyat. "Kabur aja dulu" adalah ungkapan yang muncul sebagai bentuk kekecewaan dan frustrasi terhadap kondisi dalam negeri. Hal ini mencerminkan keinginan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di tempat lain. Alasannya beragam, mulai dari ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi yang sulit, hingga rasa ketidakadilan.
Nah menurutku perlu pemikiran matang, keputusan untuk meninggalkan negara bukanlah hal yang sederhana.
Dibutuhkan perencanaan yang matang dan pertimbangan yang mendalam.
Perencanaan: Beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan. Tujuan: Apa yang ingin dicapai dengan pindah ke negara lain? Negara Tujuan: Negara mana yang paling sesuai dengan tujuan dan kemampuan? Persiapan Finansial: Biaya hidup di negara lain, biaya visa, dan lain-lain. Persiapan Administrasi: Visa, izin kerja, dan dokumen-dokumen penting lainnya. Adaptasi: Kemampuan beradaptasi dengan budaya dan lingkungan baru.
Kalau aku pribadi, wajib banget untuk diskusi dengan orang terdekat juga diskusi dengan pasangan. Keputusan ini harus didiskusikan secara terbuka dan jujur dengan pasangan atau keluarga. Pertimbangkan dampaknya bagi semua pihak yang terlibat. Walau ini bahkan jadi pembicaraan kita ya, karena saat ini dia stay di luar negeri untuk pendidikannya. Kita sepakat untuk terus setia pada NKRI dan memegang paspor Indonesia.
Kenapa?
Status Kewarganegaraan, penting untuk memahami implikasi dari pindah ke negara lain terhadap status kewarganegaraan. Apakah akan tetap menjadi WNI, atau memilih kewarganegaraan ganda atau melepaskan kewarganegaraan. Pasti ada keuntungan seperti peluang kerja yang lebih baik, kualitas hidup yang lebih tinggi, sistem pendidikan yang lebih baik, dan lain-lain. Ini bergantung juga negara mana yang dituju, dan kemampuan apa yang bisa kamu berikan ke negara. Kerugiannya bisa terkait dengan aset yang ada di negara asal, dan menetap di negara asing tidaklah seindah glorifikasi di sosial media.
Nahhh, dibanding itu banyak kontribusi yang bisa kita berikan selain "Kabur Aja Dulu" seperti terlibat dalam kegiatan sosial atau politik untuk memperjuangkan perubahan. Ini alasan kuat aku kenapa ikut program dari Friedrich Ebert Stiftung, yayasan politik sosial demokrasi dari Jerman, karena aku tertarik pada perubahan dan politik. Walau latar belakangku mungkin di dunia kedokteran. Meningkatkan keterampilan dan pendidikan untuk meningkatkan daya saing di pasar kerja, mencari peluang usaha atau investasi di dalam negeri, dan mendoakan agar banyak hal baik bisa kita berikan kepada lingkungan
Semoga terjawab yaa, mari kita doakan juga menebar hal-hal baik. Kita tidak harus melakukan aksi besar, tetapi hal-hal tulus sederhana yang kita lakukan insyaAllah bernilai ibadah dan berdampak pada sekitar, amiin.
Salam sayang
Raneey