[QUORA] Pelajaran Hidup Apa yang Kamu Dapat dari Quora?
Banyak sekali hal yang bisa kita ambil, baik itu dari media sosial Quora atau media sosial lainnya. Saya ingin berbagi pelajaran-pelajaran yang saya dapatkan dari bermain media sosial baik itu Quora ataupun media sosial yang lainnya.
1. Ketika kita sudah memutuskan untuk berbagi maka hal yang kita bagikan sudah kita izinkan dan kita sadar akan menjadi dilihat publik.
2. Berusahalah untuk berbaik sangka. Saya beusaha untuk tidak mendiskreditkan apapun, saya terus berusaha untuk melihat sisi baik dari setiap postingan orang lain. Jika saya tidak berkenan untuk membaca atau melihat, maka saya akan memilih untuk tidak melihat saja, kecuali hal yang bisa merusak hidup orang banyak.
Misalnya berita bohong, fitnah, dan sebagainya maka saya akan berusaha mencari informasi sampai menemukan titik terang yang benar.
3. Bersosialisasi dan bersikap baik, ketika berada di media sosial kita harusnya sudah paham konsekuensinya kita sudah jadi bagian dari muka publik, maka jika ada yang kepo sampai menjadi pengagum rahasia, itu adalah konsekuensinya. Sejatinya mereka baik, hanya saja belum berani berteman saja.
4. Tidak semua tulisan itu sesuatu yang ditujukan untukmu. Berhentilah untuk bersikap seolah-olah semua tulisan sindiran, semua hal-hal itu untukmu, memang mungkin akan terasa relate, tapi percayalah kamu tidak sendirian banyak orang yang merasa seperti itu. Jadi jangan terlalu membawa perasaan buruk.
"Dia pasti nyindir aku"
Tidak! Bisa saja itu tulisan ya ditulis tanpa berniat mendiskreditkan siapapun.
5. Khusus untuk di di Quora, berhati-hatilah apalagi jika ingin menjadi orang lain atau membuat suatu kebohongan, bahkan bertindak tidak sopan.
Pengalaman pribadi, setiap Quorawan/wati yang yang tulisannya bagus, pasti saya akan cari di Google namanya atau LinkedIn, bahkan Instagram. Saya ingin tau orang yang saya ajak bicara real atau tidak. Terkadang saya tidak menemukan Quoran/wati di media sosial yang lain minimal Instagram atau LinkedIn, maka saya tidak akan terlalu percaya.
6. Jangan menggunakan kata kasar, sumpah serapah, dan bersikap tidak dewasa. Belajar lah mengelola emosi, memahami bahwa dunia tidak tercipta hanya untukmu saja.
7. Tidak masalah jika kamu ingin mencari tambatan hati di media sosial terlebih Quora. Perlu diingat untuk bersikap sopan, santun, dan menjaga etika. Jangan mengirimi pesan dengan terus meminta nomor WA, apalagi mengajak kencan, itu kurang sopan. Pahamilah karakternya lewat tulisan, jangan sembarangan.
8. Ketika bermain media sosial maka harus memahami konsekuensinya, saya pernah diintai stalker di Instagram, karena saya sudah merasa sangat terdistraksi maka saya beranikan diri untuk berteman dengannya, beruntung dia orang yang baik, saya juga paham konsekuensinya. Pernah ada akun palsu atas nama saya di Facebook, sekarang sudah tidak ada lagi akunnya, sudah saya laporkan. Semoga di Quora tidak ada hal aneh yang menimpa saya. Instagram saya private, jadi bagi yang ingin mengikuti saya, harus mengirimkan permintaan pertemanan dulu kepada saya.
Ini tangkapan layar lama, sekarang hanya sisa 50-an orang saja. Akun bodong sudah saya hapus dari daftar permintaan pertemanan. Mohon maaf juga bagi teman-teman Quora yang mungkin saya menerima permintaan pertemanannya butuh waktu lama 🙏
Karena kalau waktu saya senggang, saya cek lagi, bahkan saya nggak sungkan-sungkan buat DM dan bertanya, apakah mengenal saya dari Quora atau tidak. Ahahaha
Instagram saya kadang private, kadang public. (Tergantung, jika diwajibkan oleh suatu acara untuk public, maka terpaksa harus saya public, hiks) Jadinya kadang ada akun bodong yang lolos dari pantauan saya saat public, bingung juga meriksanya.
Saya malah berharap Quora memiliki fitur private seperti di Instagram, jadi saya setidaknya bisa menjangkau siapa saja yang bisa membaca tulisan saya ahahah.
Saya tahu kok beberapa Quoran yang mengirimi pesan dan permintaan pertemanan di Instagram saya. Terima kasih ya sudah bersikap sopan dan beretika. Walaupun ada yang menggunakan akun asli atau menggunakan akun bodong juga. Tidak usah khawatir insyaAllah saya meluangkan waktu kok untuk bercakap.
Jadi sebelum menerima permintaan pertemanan saya memang melihat dulu siapa saja yang mengirimi permintaan pertemanan dengan saya.
Berusaha lah berbaik sangka terhadap sesuatu, walau semua orang bisa menjadi siapa saja di sosial media, waspada penting, curiga boleh, menghina jangan.
Get notifications from this blog
Halo! Terima kasih sudah membaca.