Tips Belajar di SMA dan di Kedokteran
Cara belajar saya saat SMA dan kuliah sedikit berbeda, tentu karena saat perkuliahan jadwal bisa berubah mendadak hingga kadang runtutan atau agenda belajar yang telah disusun menjadi berantakan. Saya ingin berbagi sedikit cara belajar saya selama di SMA dan kuliah.
Menurut saya cara saya belajar di SMA benar-benar lebih ekstra dibanding sekarang, karena saat SMA banyak materi yang harus dipahami, dan bidangnya beda-beda. Kalau sekarang lebih banyak ya mengarah ke tubuh manusia, jadi tidak terpecah-pecah bidang lagi.
Saya bukan anak yang paling pintar di sekolah atau kuliahan, dengan tingkat persaingan sekolah yang sangat tinggi sekalipun saya tidak pernah dapat peringkat satu, padahal saya sudah berusaha belajar sungguh. Memang teman-teman yang mendapat peringkat juga tak kalah giat belajarnya. Bahkan mereka jauh lebih ekstra lagi saya benar-benar kagum.
1. Dengar dan catat saat dijelaskan guru/dosen
Ini penting untuk memahami bagian-bagian mana yang menjadi penjelasan dan fokus dari guru dan dosen tersebut Biasanya apa yang diucapkan itulah yang akan keluar pada saat ujian.
2. Belajar dini hari
Saat SMA saya jarang sekali tidur di atas pukul 23.00 biasanya sebelum pukul 23.00 saya sudah tidur dan biasanya teman-teman saya juga bakalan bertanya kalau saya tidak tidur tumben saya nggak tidur jika lebih dari biasanya sedikit karena jika saya tidur diatas pukul 23.00 badan saya pasti paginya kurang nyaman. Karena saya sekolah di asrama itu kegiatan dari sebelum subuh sampai malam full. Oleh karena itu saya tidur pukul 23.00 dan saya bangun pukul 04.00 pagi untuk tahajud kemudian saya belajar sampai sebelum Subuh. Kemudian saya mandi, karena antrean kamar mandi setelah subuh rame :") dan saya mandi lumayan lama, setelah shalat subuh berjamaah di Masjid sekolah kadang saya kalau ngantuk banget tidur lagi, tapi biasanya saya enggak tidur lagi saya belajar materi sekolahan. Menurut saya subuh waktu yang cukup sangat baik untuk mengingat pelajaran dan lainnya. Kalau sekarang masih seperti itu tapi tidak se-teratur saat SMA.
Terjemah Ta'lim Muta'alim, saya baca dan ambil yang baiknya. Jadikan self reminder
3. Datang paling awal, pulang paling akhir
Saat SMA, terlebih jika banyak sekali materi harus dicatat saya keluar yang paling telat di kelas bersama teman-teman yang lainnya biasanya ada 1,2 teman saya yang telat keluar dari kelas karena mencatat materi juga. Saya tidak bisa jika tidak mencatat, cara belajar saya adalah dengan mencatat, menulis walaupun tulisan saya juga nggak bagus alias kayak ceker ayam tapi setidaknya saya paham materi apa yang saya tulis sendiri. Saya bisa menjamin catatan saya pasti lengkap apalagi waktu SMA, kalau kuliah saya tetap mencatat namun catatan saya tidak sebanyak waktu SMA karena waktu kuliah saya lebih harus bisa membagi waktu karena jika saya catat dan salin semua slide dari dosen itu bisa mencapai 200-an slide hanya untuk satu materi sedangkan dalam satu blok saja bisa 14 mata kuliah bisa tidak selesai. Makanya untuk kuliahan saya mencatat namun setelah mendengar dengan benar saat dijelaskan merekam dan merangkum poinnya
4. Tidak semua hal mampu dikuasai, ada yang sekenanya saja
Saya memahami kelemahan saya yaitu matematika dari SD matematika saya memang tidak terlalu bagus saya paham materinya, namun saya tidak advance ataupun saya tidak ahli di matematika saya memahami bahwa jika matematika saya harus belajar extra. Saya juga menyadari bahwa sekeras apa pun saya belajar matematika, tetap tidak bisa secerdas mereka yang memang bidangnya di matematika, jadi saya mencari bidang yang lain bidang yang saya pahami dan saya bisa ahli di situ. Kenapa? Karena saya yakin tidak semua orang bisa paham semua materi sejarah sempurna makanya saya waktu SMA itu tidak ikut USBN serempak, karena saya lomba pas ujiannya dan itu saat mapel biologi dan saya diizinkan dengan mudah ikut susulan karena bu guru tahu bahwa saya lumayan bisa di biologi. Bayangkan kalau mapel matematika bisa kikuk abis saya, sudah susulan jeblok pula!
5. Bekerja sama dalam belajar
Hampir mustahil bagi saya tanpa kerja sama yang baik saya bisa paham materi. Untuk itu saya rasa kita semua harus pintar bekerja sama dengan teman, jadi saya pede dan ga malu nanya ke teman materi yang tidak saya pahami. Bahkan saya blak-blakan aja,
"Tolong ajarin materi ini boleh ga? Kurang paham di sini"
Mereka baik hati kok mau ajarin, asal ya kita benar-benar bertanya, "Bukan bertanya untuk menguji". Saya rasa belajar dan bekerja sama
membuat pelajaran apapun lebih mudah.
6. Memahami konsep
Ya guru saya pernah bilang sama saya kalau tipe belajar begini, akan sangat mudah memahami. Karena saya suka bertanya apa yang tidak saya pahami, dan itu sampai saya paham baru saya puas. Menjadi kemudahan juga. Bagaimana saya tau saya paham, sampai dengan saya mengeluarkan kalimat "Oooooooh pahaaam, begininii ..... kan maksudnya?"
Kalau saya paham, tugas saya buat menghafal menjadi berkurang ahhaha. Yang dipahami sudah pasti dihafal, yang dihafal belum tentu dipahami.
7. Hanya bisa belajar di hari belajar
Entahlah saya rasa ini antara kekurangan atau otak saya sudah mengatur demikian. Saya paling tidak bisa belajar hari libur karena saya menggunakannya untuk liburan walaupun saya udah punya niat belajar pasti nggak tersentuh sama saya. Ya tidak masalah juga sebenarnya, selama libur kemarin saja saya tidak belajar sama sekali untuk materi perkuliahan karena saya sibuk untuk ikut kegiatan yang lain saya tidak peduli sama sekali tentang perkuliahan. Saya ingin belajar tapi tidak bisa belajar jika bukan saatnya. Bisa dibilang saya belajar ketika saya mood dan pas waktunya.
8. Ciptakan tempat belajar yang nyaman
Saya rasa ini, semua orang sudah sangat paham ya kalau pas SMA saya sangat nyaman belajar di atas kasur kemudian di kelas karena adem dan hening juga di alias di balkon depan kamar asrama saya. kalau pas kuliahan ya karena sudah tidak asrama lagi tentu saja saya sangat senang belajar di kamar.
9. Makan permen jika stuck.
Saya makan permen kalau sedang stuck atau pikiran saya sudah sangat mumet karena di permen itu ada kandungan gula yang mana bisa menjadi sumber energi. Walaupun permen itu kecil tapi kadar gulanya itu cukup tinggi loh, makanya ga boleh sering-sering makan permen ini kata dosen saya sih. Ternyata saya sudah melakukan ini kalau saya lagi belajar di kelas dan stuck saya makan permen, saya biasa terbiasa bawa bagi-bagi di kelas gurunya juga nggak masalah sih karena gurunya mengizinkan makan permen di kelas asal nggak makan makanan yang berbau dan mengganggu kelas aja.
10. Mencatat di buku tulis, no binder
Saya tidak antibinder hanya saja mencatat di buku saya rasa lebih efektif dan lebih tertata dibandingkan mencatat di binder. Saya bilang begini karena saya mencatatnya pernah di binder dan pernah di buku. Saat di binder saya jadi malas mencatat karena repot menulis di binder sedangkan di buku tulis saya jadi lebih mudah dan materi yang saya catat itu jadi terorganisir.
Saya tuh punya satu buku untuk masing-masing blok, karena kalau di perkuliahan saya rasa materinya lebih enak kalau terorganisir. Buku juga jauh lebih hemat dibandingkan dengan binder.
Bagaimana tuaian dari ikhtiar belajar dan doa?
Hamdallah saat masih sekolah terpilih jadi siswa teladan.
Saat wisuda menjadi siswa berprestasi, diberikan medali dan orang tua maju :') dan orang tua saya berkaca-kaca, senangnya hati saya.
Saat saya di Informatika saya juga hamdallah terpilih menjadi mahasiswa berprestasi jurusan, masih belum ada apa-apanya dibanding teman-teman Quora semua. Namun berusaha belajar terus salah satu ikhtiar dan usaha saya.
Untuk perkuliahan di kedokteran saya tidak berharap banyak, lulus tepat waktu, kuliah lancar, koas lancar, semua mulus saya rasa cukup. Karena perkuliahannya penuh tantangan yang jauh lebih sulit :")
Hamdallah saya masih bisa bertahan saja syukur, ada teman saya yang mundur perlahan :")
Sekian dulu berbagi nya, kalau ada waktu luang insyaAllah akan saya tambah.
Terima kasih sudah membaca.
-Rani
Get notifications from this blog
Halo! Terima kasih sudah membaca.