Bagaimana Jika Calon Pasangan Hidupmu Adalah Seorang Pengikut Gerakan Childfree?
Kalau laki-laki penganut childfree, beliau tidak akan pernah sampai ke pada tahap calon pasangan saya, xixi. Dari awal seleksi saja sudah runtuh dan sudah gagal duluan, karena saya bukan penganut childfree.
Ya rabbana meleleh saya tuh liat anak-anak beginiii.
Dulu saya berpikir tidak masalah kalau pasangan tidak mau punya anak. Namun, seiring bertambahnya waktu saya ingin punya anak, dan akan berusaha untuk itu. Karena saya melihat kalau hanya pihak perempuan yang ingin punya anak, laki-lakinya tidak, cenderung hubungannya "sebelah tangan".
Makanya saat ini saya belum pacaran karena saya sibuk belajar juga mempersiapkan diri untuk menjadi seorang istri dan sibuk mempersiapkan diri untuk siap menjadi seorang ibu, xixi haha. Juga untuk siap menjadi seorang menantu, kakak ipar, dan sebagainya. Jadi bisa dibilang saya nggak pacaran karena saya tuh udah menyiapkan diri menjadi istri gitu loh, jadi gitu hahaha. Jadi hanya untuk yang serius dan "Lillah" saja. Kalau untuk berteman boleh.
Btw, saya udah pernah tanya ini sama dosen saya beliau spesialis kejiwaan konsultan jadi kebetulan saat itu materinya adalah tentang perangai-perangai yang akan terjadi di masa tua ataupun lansia. Dan saya sangat bertekad agar mengalami successful aging. Dan saya gamau menjelaskan panjang lebar di sini xixi.
Saya menganggap anak ini adalah amanah dari Allah karena saya sendiri punya dua orang adik dan mereka masih usia anak-anak di bawah 9 tahun. Saya melihat dari positifnya Ibu saya hamil sampai adik-adik saya tumbuh sebesar ini. Saya melihat dan saya sangat menikmati proses itu, saya juga sangat menikmati proses saya memomong adik saya, mengajari hafalan Qur'an (sedikit), mengajarinya belajar, membersihkan, memandikan, menenangkan adik yang rewel, bahkan saya sering meminta biar adik saya yang waktu itu masih bayi banget tidurnya sama saya aja. Waktu itu adik saya masih bayi-bayi banget baru 2 bulan dan pingin tidurnya sama saya aja gitu. Saya sangat menikmati peran menjadi seorang kakak dan "Pura-pura" Ibu gitu.
Jadi kalau misal bertemu laki-laki yang childfree udah pasti tidak akan menjadi calon pasangan saya, dari awal kenal saja udah bukan kriteria pasangan. Kecuali laki-lakinya berubah pikiran. Ya terserah sih bagi beberapa orang yang memiliki prinsip untuk childfree, saya tidak berurusan dan peduli.
Yang pasti kalau misalnya ingin jadi pasangan saya tidak boleh berprinsip childfree. Karena saya ingin punya anak, saya sangat ingin membesarkan anak saya sendiri gitu, saya tuh suka banget sama anak-anak. Namun, calon Ayahnya saja saya belum bisa memastikan gimana dong hahahah. Tak apa, berserah diri aja sama Allah.
Nabi Ibrahim ‘alaihis salaam berkata,
رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ
“Robbi hablii minash shoolihiin” [Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh]”. (QS. Ash Shaffaat: 100).
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa” [Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa]. (QS. Al Furqon: 74)
Get notifications from this blog
Halo! Terima kasih sudah membaca.