Catatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Bagian 1
Kadang-kadang saya take it for granted untuk sesuatu di hidup saya.
Saya merasa hal itu memang sudah semestinya didapatkan.
Namun, banyak momen yang membuat saya banyak bersyukur. Sekarang terhitung sejak 6 Juni 2022 lalu, saya berada di sebuah pedesaan dan kabupaten yang jarak tempuh dari rumah saya itu 7 jam dan suhunya berkisar antara 14°C-22°C.
Bener-bener pedesaan di dekat gunung yang asri, dingin, dan jaringan yang kurang stabil.
Saat saya menulis ini pun jaringannya tidak terlalu stabil, tetapi ada.
Akses ke kota pun memakan waktu yang tidak sebentar.
Awal tiba, banyak hal yang langsung membuat saya bersyukur. Karena suasananya sejuk dan asri banget. Jauh dari polusi udara dan panas terik.
Awalnya saya bingung juga karena air di tempat yang kami gunakan itu ada ikannya. Namun, setelah saya tanya ternyata ada alasan logis di balik hal itu.
Yaitu pendeteksi jika air tersebut tercemar oleh racun, artinya ikan tersebut akan mati.
Wah, brillian pikir saya.
Saya juga belajar bahasa Jawa dan bahasa Gayo!
bahasa Jawa merupakan bahasa nenek saya saya juga jadi sedikit mengerti misalnya apa yang dikatakan orang dalam bahasa Jawa, tetapi saya agak sulit untuk membalasnya karena kosakata saya masih minim.
Bahasa yang sering saya gunakan di rumah adalah bahasa Indonesia, bahasa Aceh, dan bahasa Inggris.
Bahasa Jawa saya hanya mendengar kalau misalnya ke tempat nenek di Medan dan itu pun sudah jarang sekali berbincang dengan kami menggunakan bahasa Jawa. Saya sangat tertarik dan belajar di sini, begitu juga dengan budaya. Banyak budaya baru yang saya pelajari di sini terutama bagaimana Interaksi terhadap masyarakat, interaksi dengan teman yang berbeda sangat pola pikirnya dan baru kita kenal pula.
Saya juga banyak belajar tentang bagaimana mensyukuri kehidupan dan menjalaninya dengan penuh syukur.
Get notifications from this blog
Halo! Terima kasih sudah membaca.